Liqo kita bagaimanakah?

Posted by




sahabat smart kali ini kami tampilkan tweet <kumpulan tweet> dari afwan riadi. berikut kami ringkas seperlunya. selamat menikmati...

Saya ceritakan beberapa pengalaman kawan2 saya tentan liqo..

1. Ada ummahat di Kaltim, liqonya beda kabupaten karena tempatnya belum ada. Pergi liqo naik kapal bawa 4 anak2nya yg masih kecil2.Ada ikhwan di kota kecil di Sumbar, liqo harus ke Padang yg jaraknya 100 km. Dia tiap pekan nginap di Padang cuma untuk liqo.

2. Ada ustadz di Pekanbaru, diminta membuka dakwah di suatu kabupaten. Gak punya ongkos, dia tiap pekan pergi numpang truk buat ngisi liqo.

3. Ada temen liqo ane sendiri, dulu membina di Serang skrg lagi kuliah di Depok. Binaan2nya rela naik motor kerumahnya buat liqo sepekan sekali

4. Mereka gak mau dipindahin. Daripada bubar ditantang : ya sudah kalo maunya liqo sama ane; datang ente ke Ciputat. Eh beneran datang terus

5. Orang2 macam begini ini, yg setiap langkahnya menuntut ilmu selalu diiringi doa oleh mahluq2 Allah ..

6. Eeeh kita2 datang liqo males2an. Trus mengeluh : kok ummat Islam ini gak menang2 ya? Ya gimana mau menang? Yg sudah sadar aja males2an.

7. Dateng liqo males2an; trus bilang : Ane gak dapet apa2 di liqoan. Ya gimana mau dapet kalo datang aja bolong2??

8. Ane gak marah .. Cuman bahasanya ane tegasin biar yg dateng liqo males2an bisa sadar. Dulu ane pernah “debat” sama mantan ikhwah. Dia banyak menyerang pandangan2 ikhwan ttg suatu masalah. Ternyata 1 masalahnya : dia suka bolos

9. Ya kalo suka bolos, lalu jadi nggak paham manhaj-nya, lalu menyalahkan manhaj itu .. Itu sih menurut ane jahil murakkab .. kebodohan kuadrat

10. Menyalahkan manhaj –> itu jahil. Karena gak paham –> itu jahil. Gak paham karena bolos melulu –> itu jahil.

11. Ada mantan ikhwan yg bilang “Ane mau liqo kalo murabbi-nya kayak DR.Hidayat Nur Wahid” .. emang lu siapee? (^o^)

12. DR.Hidayat Nur Wahid cuma 1. DR.Surahman cuma 1. Ust. Rahmat Abdullah cuma 1 & sudah wafat. Kalau hanya mereka yg membina, mau sekuat apa?

13. Dia ternyata liqo selama itu masih gak paham juga, bahwa liqo itu bukan semata thalabul’ilmi. Liqo itu ta’akhy; persaudaraan,

14. Ust.Rahmat Abdullah (alm) dulu pernah cerita; di Medan th 90-an, ada tukang becak yg jadi murabbi bagi seorang doktor.

So what? Apakah seorang doktor harus selalu lebih mulia dibanding tukang becak? Apakah dia tak bisa belajar apapun dari tukang becak?



diolah dan diringkas tim humas smart semsel


sumber :
[pkssumut.or.id]



Blog, Updated at: 23.05

0 comments:

Posting Komentar

Blogroll

script src="http://me-sitemap.googlecode.com/files/mysitemap.js" type="text/javascript">

Label 5

Total Tayangan Halaman

Popular post

jadwal sholat

Random Post

Label 6

Featured Today

Label 1

Label 2

Label 3

Diberdayakan oleh Blogger.

Trending Topic

Pages - Menu