sejarah kelurahan pleburan

Kota Semarang sebelumnya usia masih ada hutan Wuying kanan. Ada kaki dan seorang nenek bernama Form Kyai dan Form RA memiliki seorang putra bernama Jim Plant. Di pabriknya di Joko perjalanan ke malam dia didn selamat tinggal kepada orang tuanya. Penumpang dan bentuk RA dan menemukan mereka selama beberapa hari. Dia berusaha keluar anaknya ke hutan hutan, bukit dan turun bukit motif tidak akan kembali selama yang bertemu anak. Jalan bepergian selalu meminta dia untuk berdoa Mahakuasa mudah-mudahan segera bertemu anaknya.

Ketika Anda mencapai bukit ia bertemu pria itu mendengar terdiri dari delapan kerja. Delapan dari mereka tampak siap untuk rumah didirikan. Dekat danau kering. Anehnya mereka ada tidak dimulai oleh diam-jelas jelas Form Kyai hormat, "Ki Relatives'm maaf saya memiliki peluncuran terakhir Anda mengambil pekerjaan, saya akan bertanya padanya apa yang Anda lihat kemudian seorang anak laki-laki di sini?" Pertanyaan Ditanyakan oleh Form Kyai ramah "O, itu benar, ada seorang anak itu, dan di sini, saya berharap itu benar, anakku." Penumpang Bentuk tampilan, delapan dari mereka menjadi Gobyos kringete meratap, air awalnya. Delapan ditolak karena bentuk Kyai membutuhkan lebih banyak air untuk menemukan ketentuan mereka. Perselingkuhan Nowak-tawaran dengan keras dan panjang yang dia suka memberi air, dan akhirnya menerima air.Penumpang kemudian membentuk nama yang diberikan Sukalila. Penumpang dan RA membentuk mereka kembali ke rumah saja, karena anaknya sudah terbaring di sana.

Aku pernah mendengar kata Form RA yang masih harus menjadi merasa senang-pencahayaan senyum, rasa mencair beralih begitu gembira. Terutama setelah datang di rumah aku adalah anak dari Jim Plant.

Daerah Kyai dan bentuk RA disebut Pleburan dari lebur.Dene danau di sekitar delapan disebut Jatingung air mancur atau air mancur Wanadri. Delapan dari mereka benar-benar menjadi wali akan membangun masjid mengatakan. Dilas telah menjawab pertanyaan bentuk Kyai, delapan menjadi jugar tidak sempurna membangun masjid di sana, mengalahkan yang lain.